Peringatan Ketigapuluh satu
Allah berfirman:
“Wahai Manusia! Kedudukanmu di sisi-Ku akan ditentukan oleh seberapa besar kegandrunganmu pada dunia dan kecintaanmu pada-Ku.
Aku tak mungkin memadukan cinta kepada-Ku dan cinta pada harta dalam satu hati.
Wahai
manusia! Berhati-hatilah dalam menjalankan hukum, maka engkau akan
dapat mengenal-Ku. Berlapar-laparlah engkau, maka engkau dapat
melihat-Ku. Konsentrasikanlah hidupmu untuk ibadah kepada-Ku.
Bersihkan amal perbuatanmu dari sikap pamer, maka Aku akan
menyelubungimu dengan cinta kasih-Ku. Ingatlah selalu kepada-Ku, maka
Aku akan selalu menyebutmu dihadapan para malaikat-Ku.
Wahai
manusia! Yang ada di dalam hatimu selain Allah dan engkau berharap pada
selain Allah. Lantas sampai kapankah engkau akan menyebut nama Allah,
sementara engkau takut pada selain Allah?.
Andaikata
engkau sungguh-sungguh kenal pada Allah, niscaya engkau tak akan pernah
merasa berduka oleh selain Allah dan tidak akan pernah merasa takut
kecuali pada Allah. Dan mulutmu tidak akan pernah berhenti
menyebut-nyebut nama Allah.
Sesungguhnya sikap tidak mau menghentikan perbuatan jelek adalah pertobatan orang-orang pendusta.
Wahai
manusia! Andaikata engkau takut pada api neraka sebagaimana engkau
takut pada kemiskinan, niscaya akan Kucukupi kebutuhan hidupmu melalui
cara-cara yang tak terjangkau oleh otakmu.
Wahai
manusia! Andaikata engkau tergila-gila pada surga sebagaimana engkau
tergila-gila pada dunia, maka Aku akan memberikan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
Andaikata
engkau selalu mengingat-Ku sebagaimana engkau mengingat sesamamu, maka
para malaikat akan memohonkan kesejahteraan dan ketentraman hidup
untukmu, pagi dan sore.
Andaikata
engkau tergila-gila dalam beribadah kepada-Ku sebagaimana engkau
tergila-gila pada dunia, maka Aku akan memberikan kemuliaan kepadamu
sebagaimana kemuliaan para rasul. Oleh sebab itu, janganlah kau penuhi
hatimu dengan gila pada dunia, karena tak lama lagi dunia ini akan
hancur”;
Wahai manusia! Barangsiapa tergila-gila pada surga, maka ia akan segera melakukan kebajikan. Barangsiapa yang takut pada siksa api neraka, maka ia akan meninggalkan keburukan. Barangsiapa menahan diri dari kesenangan dunia, maka ia akan meraih kedudukan yang tinggi.
Wahai Musa ibn ‘Imran! Jika sebuah cobaan menimpamu, sedangkan engkau dalam keadaan kotor, maka janganlah kau mencela selain pada dirimu sendiri.
Wahai
manusia! Jika engkau tak mau mengeluarkan hak-Ku dari harta yang
Ku-berikan padamu dan hak orang-orang fakir, maka Aku akan menjadikanmu
jatuh dalam kekuasaan seorang penguasa despotic (sewenang-wenang) yang
akan merampas harta kekayaanmu. Dan Aku tak akan memberi imbalan pahala
padamu.
Peringatan Ketigapuluh dua
Allah berfirman:
“Kesanggupanmu
untuk meninggalkan sedikit maksiat saja adalah lebih ringan dibanding
dengan kesanggupanmu untuk menanggung siksa di neraka Jahanam yang tak
terbilang banyaknya.
"Sesungguhnya siksa neraka Jahanam itu amat dahsyat".
Sedangkan
kesanggupanmu untuk melaksanakan sedikit saja dari perintah Allah akan
menyebabkan ketentraman dan kenikmatan hidup selamanya.
Wahai manusia! Percayalah dengan sungguh-sungguh atas jaminan yang Kuberikan padamu sebelum memberikan rejekimu pada orang lain.
Hindari
kegilaan pada dunia sebelum Ku-jauhkan dunia darimu. Bersihkan dirimu
dari sesuatu yang tidak jelas status hukumnya, sebelum amal kebajikanmu
terhapus di hari pertanggung-jawaban amal kelak.
Bangunlah hatimu dengan banyak mengingat akhirat, karena sesungguhnya tak ada tempat tinggal untukmu selain kuburan.
Wahai manusia! Barangsiapa tergila-gila pada surga, maka ia akan segera melakukan kebajikan. Barangsiapa yang takut pada siksa api neraka, maka ia akan meninggalkan keburukan. Barangsiapa menahan diri dari kesenangan dunia, maka ia akan meraih kedudukan yang tinggi.
Wahai Musa ibn ‘Imran! Jika sebuah cobaan menimpamu, sedangkan engkau dalam keadaan kotor, maka janganlah kau mencela selain pada dirimu sendiri.
Wahai Musa! Kefakiran itu adalah salah satu kebajikan. Ia adalah kematian yang agung.
Wahai
Musa! Barangsiapa yang enggan minta pendapat pada orang lain, ia akan
menyesal kemudian. Barangsiapa memohon petunjuk (istikharah) pada
Allah, ia tak akan pernah menyesal”;
Peringatan Ketigapuluh tiga
Allah berfirman:
“Barangsiapa
gila publikasi dalam beramal tak ada bedanya dengan orang yang
menggendong air untuk dipindahkan ke atas gunung. Ia hanya memperoleh
payah dan capek. Amal perbuatannya tertolak sama sekali. Tatkala gunung
itu telah menyatu dengan air, sedikit pun gunung itu tidak meleleh.
Wahai
manusia! Ketahuilah bahwa Aku tidak akan pernah menerima amal perbuatan
yang tidak didorong untuk mencari keridlaan-Ku semata. Amat beruntung
orang-orang yang ikhlas!
Wahai
manusia! Apabila orang miskin datang kepadamu, maka sambutlah ia dengan
ucapan: “Selamat datang tanda-tanda keagungan orang-orang saleh”. Jika
yang datang kepadamu orang kaya, sambutlah dengan ucapan: “Telah datang
dosa-dosa yang mempercepat siksaan”. Jika engkau melihat tamu tertahan
di sana, ucapkanlah: “Aku berlindung pada Allah dari godaan setan yang
terkutuk”.
Wahai manusia! Harta kekayaan itu adalah milik-Ku.
Engkau adalah hamba-Ku dan tamu itu adalah utusan-Ku. Tidak takutkah engkau jika Aku mencabut nikmat-Ku?
Rejeki
itu adalah milik-Ku. Syukur itu adalah hakmu. Tetapi keuntungannya
akan kembali pada dirimu jua. Tidakkah engkau akan memuji-Ku atas segala
nikmat yang Aku berikan padamu?
Wahai
manusia! Ada tiga kewajiban bagimu: pertama, mengeluarkan zakat, kedua,
menyambung ikatan tali persaudaraan, ketiga, mengurus keperluan
keluarga dan tamumu
Apabila engkau tidak melaksanakan segala yang Ku-bebankan padamu, maka Aku mengadzabmu agar menjadi pelara bagi orang lain.
Wahai
manusia! Jika engkau tidak menjaga hak tetanggamu sebagaimana engkau
menjaga hak keluargamu, maka Aku tidak akan memperhatikan dirimu, tidak
akan menerima amal perbuatanmu dan tidak akan mengabulkan permohonanmu.
Wahai manusia! Jika engkau berserah diri pada makhluk sesamamu, maka Aku akan menyerahkan urusanmu kepada dia.
Janganlah
engkau congkak pada makhluk-Ku, karena sesungguhnya awal kejadianmu
hanyalah setetes sperma yang Aku keluarkan melalui jalan kencing
diantara tulang sulbi dan tulang dada.
Janganlah
engkau memandang segala sesuatu yang Ku-haramkan, karena sesungguhnya
organ tubuhmu yang pertama kali akan dimakan ulat adalah kedua belah
matamu.
Ketahuilah!
Engkau akan dimintai pertanggungjawaban atas pandangan mata dan cinta.
Ingatlah selalu pada kedudukanmu di sisi-Ku kelak, karena tak sekejap
pun Aku melupakan segala rahasiamu yang tersembunyi dalam hidupmu.
Aku Maha Mengetahui segala apa yang tersimpan dalam lubuk hati”;
Peringatan Ketigapuluh empat
Allah berfirman:
“Wahai
manusia! Layanilah Aku. Karena Aku sangat mencintai orang yang
melayani Aku dan Aku akan memerintahkan hamba-hamba-Ku untuk melayani
dia.
Engkau
tidak tahu berapa banyak dosa yang telah engkau perbuat selama usiamu
yang telah berlalu, dan tidak tahu juga seberapa banyak lagi dosa yang
akan engkau perbuat dalam sisa usiamu.
Oleh karena itu janganlah sekali-kali engkau melupakan Aku.
Sesungguhnya Aku Maha Kuasa melakukan apa yang Ku-kehendaki.
Berbaktilah pada-Ku! Dirimu hanyalah hamba yang hina-dina. Sedangkan Aku adalah Tuhan yang Maha Agung.
Andaikata
teman-teman dan kekasihmu mampu mencium bau busuk dan melihat
dosa-dosamu, niscaya mereka tidak pernah sudi duduk bersamamu dan tidak
akan sudi juga berdekatan denganmu. Lantas bagaimana, padahal setiap
hari dosa-dosamu kian menumpuk, sementara usiamu sejak lahir dari perut
ibumu terus berkurang.
Wahai
manusia! Orang yang pecah perahunya dan pulang kembali dengan selapis
kayu belaka dalam gelombang lautan yang dahsyat, tidaklah lebih besar
bencananya dibandingkan dengan apa yang terjadi pada dirimu. Oleh karena
itu, yakinlah engkau pada dosa-dosamu dan ragulah pada amal
perbuatanmu.
Wahai
manusia! Aku memandangmu dengan pandangan penuh ampunan. Aku tutupi
seluruh dosamu. Aku sama sekali tidak butuh kepadamu, sedangkan engkau
bersama dosa-dosamu sangat butuh kepada-Ku.
Wahai
manusia! Hingga kapankah engkau akan sadar? Susah payah engkau
membangun dunia padahal dunia ini akan binasa. Engkau hancurkan akhirat
padahal akhirat itu akan kekal selamanya.
Wahai manusia! Engkau kenal pada ciptaan-Ku, lalu engkau teramat takut pada murkanya.
Wahai
manusia! Andaikata seluruh penghuni langit dan bumi memohonkan ampun
dosa-dosamu pada-Ku, masih sangat layak engkau meratapi dosa-dosamu.
Engkau tak pernah tahu dalam keadaan bagaimanakah engkau akan menghadap-Ku.
Wahai
Musa Ibn ‘Imran! Simaklah kata-kata-Ku. Tidaklah sempurna keimanan
seseorang sehingga orang lain aman dari kejelekan, kebejatan, tipu daya,
adu-domba, kesewenang-wenangan dan iri dengkinya.
Wahai
Musa! Katakanlah. Kebenaran itu datang dari Tuhanmu. Maka barangsiapa
yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa mau ingkar silah
ia ingkar”;
Peringatan Ketigapuluh lima
Allah berfirman:
“Engkau
ada di antara dua kenikmatan yang tidak engkau ketahui yang manakah
sesungguhnya yang merupakan musuhmu yang paling besar.
Apakah dosa-dosamu yang tak terlihat oleh orang lain ataukah pujian dan sanjungan kepadamu?
Andaikata orang-orang mengetahui dosa-dosamu yang Aku ketahui, sudah pasti mereka tidak akan sudi lagi menerima kehadiranmu.
Itulah
nikmat-Ku. Dan yang lebih besar dari nikmat itu adalah kesehatan di
mana engkau tidak membutuhkan pertolongan mereka, dan bahkan merekalah
yang butuh bantuanmu sehingga engkau terlindung dari perbuatan jelek
mereka. Karena itulah memujilah pada-Ku.
Kenalilah Aku sebanyak nikmat yang Aku berikan padamu. Bersihkan perbuatanmu dari rasa pamer.
Berbekallah seperti bekal sang musafir yang dihantui kekhawatiran.
Jadikanlah amal kebajikanmu memenuhi luas ‘Arsy-Ku.
Wahai
manusia! Hatimu yang keras membatu akan menangis karena amal
perbuatanmu. Amal perbuatanmu akan menangis juga karena ragamu. Ragamu
akan menangis juga karena lantaran mulutmu. Dan mulutmu akan menangis
juga karena matamu.
Wahai manusia ! Kekayaan-Ku tidak akan pernah habis selamanya.
Sebanyak
engkau berinfak, sebanyak itu pula aku memberi rejeki padamu. Seberapa
pula tingkat kekikiranmu sekadar itu pula Aku menahan rejekimu.
Sikap kikirmu pada orang miskin karena prasangkamu yang jelek, tercekam oleh perasaan takut miskin dan tidak percaya kepada-Ku.
Persoalan
rejeki adalah persoalan asal kejadianmu. Jika engkau mendambakan
rejeki, lalu Aku memberi padamu, maka dermakanlah dan jangan kikir pada
hamba-hamba-Ku. Aku jamin ganti untukmu dan Aku janjikan pahala
untukmu. Lantas mengapakah engkau masih juga ragu pada kitab-Ku?
Barangsiapa
yang tidak percaya pada janji-Ku dan tidak percaya pada para nabi-Ku,
ia benar-benar menentang pada ketuhanan-Ku. Barang siapa yang
membangkang pada ketuhanan-Ku, dia akan Ku-jerumuskan ke dalam api
neraka”;
Peringatan Ketigapuluh enam
Allah berfirman:
“Wahai manusia! Aku-lah Allah. Tiada Tuhan kecuali Aku.
Maka sembahlah Aku, bersyukurlah pada-Ku dan janganlah ingkar.
Wahai
manusia! Barangsiapa yang menyakiti hati kekasih-Ku, ia benar-benar
menantang perang dengan-Ku. Aku sangat murka pada orang yang berbuat
aniaya pada orang yang menjadikan-Ku sebagai pembelanya.
Barangsiapa
menerima dengan hati lapang atas segala pemberian-Ku, Aku akan
memberkati rejekinya dan akan menuangkan harta berlimpah-ruah, meski dia
tak pernah mendambakan”;
Peringatan Ketigapuluh tujuh
Allah berfirman:
“Wahai manusia! Letakkanlah tanganmu di atas dadamu. Maka apa yang kau senangi, akan Kujadikan orang lain senang juga.
Wahai manusia ! Ragamu lemah. Mulutmu ringan. Sedangkan hatimu angkuh.
Wahai
manusia! Tujuan akhirmu adalah kematian. Oleh karena itu, berbuatlah
untuk menyongsong kematian sebelum kematian itu datang padamu.
Wahai manusia! Aku tidak menciptakan satu organ dari seluruh organ tubuhmu sebelum menciptakan rejeki untukmu.
Wahai
manusia! Andaikata Aku ciptakan dirimu buta, niscaya engkau tidak akan
punya penglihatan. Jika Kuciptakan engkau tuli, niscaya engkau tidak
akan punya pendengaran.
Kenalilah Aku sebanyak nikmat yang Kuberikan. Bersyukurlah dan jangan ingkar pada-Ku. Hanya kepadaku engkau akan kembali.
Wahai
manusia! Apa yang telah Ku-tetapkan pembagiannya untukmu, maka engkau
tak perlu mencari dengan susah-payah. Segala apa yang telah Ku-tetapkan
pembagiannya untukmu, ia akan mencarimu hingga terpenuhi kebutuhanmu.
Wahai
manusia! Janganlah engkau bersumpah bohong pada-Ku. Barangsiapa
bersumpah bohong pada-Ku, maka Aku akan memasukkan dia ke dalam api
neraka.
Wahai manusia! Jika engkau mau makan rejeki-Ku, maka patuhlah pada-Ku.
Wahai manusia! Janganlah engkau mencari rejeki untuk esok, karena Aku tak pernah mengharap amal perbuatanmu hari esok.
Wahai
manusia! Aku mau menerima amalmu yang sedikit, sedangkan engkau tak
pernah mau menerima dengan hati lapang atas pemberian-Ku yang tak
terhingga.
Wahai
manusia! Andaikata Ku-berikan dunia ini pada salah seorang hamba-Ku,
sudah pasti akan Ku-berikan pada para nabi-Ku sehingga mereka mengajak
para hamba-Ku untuk patuh kepada-Ku dan menegakkan agama-Ku.
Wahai manusia! Beramallah untuk kebaikanmu sendiri sebelum kematian datang menjemputmu
Jangan
sampai engkau terpedaya oleh sesuatu yang hina, karena di atas jejaknya
akan meninggalkan bekas-bekas yang menempel pada kulit.
Kehidupan
dan angan-angan yang membumbung jangan sampai melalaikan dirimu dari
bertobat. Karena menunda-nunda pertobatan akan membuatmu menyesal pada
saat penyesalah sudah tidak berguna lagi.
Wahai
manusia! Jika engkau mengharap rahmat-Ku, maka tetaplah dalam tunduk
pada-Ku. Jika engkau takut siksa-Ku, maka takutlah engkau berbuat
durjana pada-Ku
Wahai manusia! Jika dunia datang kepadamu, ingatlah pada kematian.
Jika engkau berduka karena dosa, ingatlah pada tobat.
Jika engkau mencari harta, ingatlah pada pertanggungjawaban amal di akhirat.
Jika engkau menghadapi hidangan, ingatlah pada orang yang kelaparan.
Jika
engkau tergoda oleh keinginan mengeksploitasi orang kecil, ingatlah
pada kekuasan Allah, yang seandainya Ia berkehendak niscaya akan
menjadikan orang kecil itu memegang kekuasaan atas dirimu.
Jika sebuah cobaan menimpamu, mintalah pertolongan kepada-Ku dengan membaca la haula wala quwwata illa billahi al’-aliyyil’ adzim. Jika engkau sakit, sembuhkanlah dengan sedekah. Jika engkau tertimpa bencana, katakanlah inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”;
Sumber : Al-Mawa’idz fil Ahadis al-Qudsiyyah; Peringatan-peringatan Ilahi Dalam Hadits Qudsy (Imam Al-Ghazali), 2005)
Blog : https://demimahacinta.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas waktunya membaca blog ini,serta luangkan waktu Anda untuk memberi komentar