Renungan ku adalah tentang keberadaan, bagaimana, dimana, untuk apa, dan kemana ? Terasa konyol memang, tapi itu adalah renungan dalam pola pikir ku. Terserah kalian mau mencibir, menganggap tak berguna, atau seabrek kata negatif untuk menggambarkan sisi pikir yang ku ambil. Itu kan menurut kalian, jadi silahkan dengan pemikiran kalian.
Aku terbentuk dari pola abstrak yang menyulam menjadi ujud jasad bertulang berdaging, yang toh pada akhirnya juga akan kembali ke pada bentuk abstrak yang akan terurai dalam bauran tanah merah. Lantas apakah hanya untuk itu aku diciptakan di muka bumi yang penuh dengan keriuhan ini. Tentunya kalau hanya itu, alangkah tak ada pekerjaannya sang pencipta ku, hanya ingin bermain-main dengan ketakberdayaan ku.
Tapi jika ada hal lain yang memang menjadi tujuannya. Apakah itu ? Tidak mungkin hanya lahir, makan, minum, berkembang biak, dan berkoar-koar membuat kebisingan di alam yang tenang ini. Sejati dalam diri ada hal yang memang harus dipertanyakan, tentunya bukan pertanyaan untuk orang lain. Menghadap kecermin dan melihat pantulan cahaya diri, semakin berusaha untuk mendalami dan menyelami akan keberadaan sosok fana yang memang tidak ada, hanya berani mengaku dan merasa memiliki padahal apa yang di rasa menjadi kepemilikan hanyalah sebuah tipuan yang memang tidak pernah ada. Lalu untuk apa masih menganggap diri sebagai pemilik jika sejatinya hanya pinjaman?
Bagaimana ?
Tidak mungkin sebuah kebetulan dibentuk dengan rupa seperti ini. Tidak mungkin ada dengan keadaan seperti ini. Lalu bagaimana bisa seperti ini? Pertanyaan pertama yang harus ku cari jawabnya sendiri, agar aku bisa memahami tentang asal usul diri, suatu proses tentunya menjadi langkah awal yang tidak boleh di lupakan. Proses diri menjadi diri, dan dari sanalah akan bisa menjadi jawaban pertanyaan-pertanyaan berikutnya tentang siapa diri ini sendiri.
Dimana ?
Aku tidak pernah bisa memilih untuk hal yang satu ini, dimana aku dititipkan, dimana aku ditempatkan dan dimana aku berada. Terasa bodoh oleh pertanyaan ini, tapi seperti itulah kenyataannya, semua disembunyikan dalam rahasia yang hanya bisa ku pahami setelah ku mengkaji dan ku jalani, ternyata dimana aku berada memberikan suatu peran penting dalam menyulam dan membangun kerangka abstrak pada diri ku ini.
Untuk Apa ?
Tentunya keberadaan itu ada karena ada tujuan, bukan diciptakan hanya untuk diam dan tidak berbuat apa-apa, mematung seperti berhala ciptaan manusia. Gerak, tutur, dan perbuatan memiliki arti dan memberi imbas kepada diri sendiri yang memfungsikannya, baik dan buruknya hanyalah efek dari penggunaannya.
Kemana ?
Ini adalah inti dari semua, tujuan dari keberadaan diri, dimana kesinilah semua yang ada itu akan kembali. Disini akan dilakukan perhitungan akan manfaat dan mudharat dari setiap kegunaan. Jika belum bisa memahami diri secara terperinci, maka untuk menuju kesini adalah sesuatu yang menakutkan, bukan karena akan dihukum tapi karena tidak faham saja.
sumber gambar : http://santrinulis.com/tulisanke-2046-Empang.html
------ngelantur : adiwijaya-----